Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (Matius 24:37). Pada zaman Nuh, semua makhluk telah rusak karena tindakan keji dan terlarang dengan melakukan perkawinan silang antara jenis-jenis yang tidak sama. Hari ini, kita kembali melihat perbuatan jahat ini! “Para ilmuwan” sudah terlalu berani memanipulasi dan merusak gen manusia dan hewan; mereka, tanpa merasa bersalah, mengawinkan apa yang Yahuwah sebut “sangat baik” pada mulanya. (Kejadian 1:31). Sesungguhnya, kita sedang hidup di “zaman Nuh”.
Orang-orang raksasa atau Nefilim yang diungkap dalam kitab Kejadian pasal 6 dihasilkan dari perkawinan haram, ini adalah sebuah bentuk pemberontakan tingkat tinggi yang merusak manusia sehingga semua manusia kecuali Nuh dan tujuh orang yang lain harus dibinasakan dengan air bah.
Namun bukan hanya manusia yang telah rusak pada zaman Nuh, tetapi semua makhluk hidup:
Berfirmanlah Yahuwah: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” . . . Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Elohim dan penuh dengan kekerasan. Elohim menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua makhluk menjalankan hidup yang rusak di bumi. (Kejadian 6:7,11-12).
Perhatikan bahwa Yahuwah mengatakan bahwa Dia juga harus membinasakan “hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara”. Mengapa binatang yang demikian banyak juga harus dibinasakan? Kitab Orang Jujur [alias Kitab Yaser] yang dirujuk sendiri oleh Alkitab [baca: Yosua 10:13; 2 Samuel 1:18] mengatakan bahwa:
. . . anak-anak manusia pada zaman itu mengambil dari ternak-ternak di bumi, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan mengajarkan pengawinan silang hewan-hewan dari satu jenis dengan jenis yang lain, dengan tujuan membangkit amarah Yahuwah; dan Elohim melihat seluruh bumi dan bumi itu sudah rusak, sebab semua makhluk telah sedemikian rusak di bumi, semua manusia dan semua hewan-hewan. (Kitab Orang Jujur 4:18).
Hal ini menjelaskan penggunaan kalimat “segala jenis” yang disampaikan Musa berulang kali ketika merujuk pada hewan-hewan yang naik ke atas bahtera. Hewan-hewan ini secara genetik masih murni, masing-masing berdasarkan jenis mereka sendiri sebagaimana yang Yahuwah maksudkan, dan sebagaimana ketika Dia menciptakan mereka pada mulanya. (Kejadian 1:20-25).
Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu. Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa. Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya. (Kejadian 6:18-20).
Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu, mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap. (Kejadian 7:13-14).
Demikianlah “satu pasang” dari segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, terselamatkan oleh amukan Air Bah. Namun seiring dengan waktu upaya untuk melakukan kembali salah satu penyebab dihakiminya dunia dengan air bah kembali dilakukan oleh manusia. Kejahatan ini semakin menggila, betapa tidak, melalui kedok ilmu pengetahuan, orang-orang telah menjadikan penggabungan manusia dan hewan sebagai sesuatu yang wajar dan umum dilakukan.
Bukan hanya penggabungan manusia dan hewan yang telah menjadi praktek umum, tapi tindakan melakukan modifikasi pada gen mahkluk hidup, telah dengan cepat menjadi standar produksi pangan dan bahan makanan dunia. Memodifikasi gen makhluk hidup jelas menghina Bapa Yahuwah! Manusia, yang melakukan ini telah menyombongkan diri! Mereka berkata bahwa mereka dapat menjadikan lebih baik apa yang Yahuwah sudah nyatakan “sangat baik”!
Berikut adalah sedikit contoh dari banyaknya usaha-usaha mengerikan yang dilakukan oleh ilmu pengetahuan moderen;
Telinga Manusia Telah Ditumbuhkan pada Seekor Tikus
Sapi hasil rekayasa genetik
Ini bukan tikus biasa, ini adalah tikus pintar! Tikus yang telah disuntik dengan gen otak manusia!
Beragam bentuk modifikasi gen tanaman
Ayam dengan modifikasi gen sehingga tak berbulu
Beras dari tanaman padi hasil rekayasa genetik
Binatang Perpaduan Domba dan Kambing
Mule: Perpaduan Keledai jantan dan kuda betina
Banyak orang yang mempelajari Alkitab dan para peneliti Nefilim hari ini yang yakin bahwa kita akan melihat kembalinya Nefilim di hari-hari terakhir. Hal ini tentu saja mungkin terjadi! Bahkan Pusat Kloning di Tionghoa telah mengklaim sanggup membuat manusia tiruan! Fakta-faktanya sudah sangat jelas: manusia telah berhasil melakukan kloning pada binatang! Hewan-hewan baru dapat dilahirkan hanya bermodal sejumput gen! Berikut adalah contohnya:
Babi hasil Kloning+rekayasa genetik
Noori: Domba Kloning pertama di dunia
Coyote: Anjing liar kloning pertama di dunia
CC [Carbon Copy]: Kucing kloning pertama di Amerika
Jika anda melihat binatang seperti ini;
Jangan kaget bila suatu hari nanti, Simera (makhluk perpaduan manusia-hewan) yang ternyata bukan hanya mitos ini menjadi nyata di depan mata anda:
Semoga setelah mengetahui semua hal ini para umat sisa dapat mengambil sikap. Kita benar-benar telah berada di penghujung sejarah bumi, dan nasib kekal semua manusia akan segera ditetapkan. Pelajaran paling berharga yang dapat kita ambil adalah bahwa kita harus melakukan tindakan sama seperti yang telah dilakukan oleh Nuh agar kita bisa diselamatkan. Alkitab mengungkap bahwa “Nuh melakukan segala yang diperintahkan Yahuwah kepadanya” [Kejadian 7:5]. Sama seperti Nuh yang dengan iman telah taat melakukan semua firman Bapa, semua umat sisa juga harus dengan iman kepada Yahushua harus taat melakukan semua firman Bapa Yahuwah, sebagaimana tertulis:
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuan, Tuan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuan, Tuan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” [Matius 7:21-23].
Betapa banyak orang yang karena tradisi telah mengabaikan “Perjanjian Abadi” yaitu “Sepuluh Perintah”, dan dari kesepuluh perintah ini, perintah untuk tidak menggunakan patung sebagai objek ibadah dan perintah untuk menguduskan hari Sabat adalah yang paling banyak dilanggar! Dan karena pelanggaran-pelanggaran ini, dunia sekali lagi akan dikosongkan seperti pada zaman Nuh! Tentu bukan dengan air bah tetapi dengan nyala api yang menghanguskan! Waspadalah! Jangan sampai anda kedapatan tidak setia!
Bumi cemar karena penduduknya, sebab mereka melanggar undang-undang, mengubah ketetapan dan mengingkari perjanjian abadi. Sebab itu sumpah serapah akan memakan bumi, dan penduduknya akan mendapat hukuman; sebab itu penduduk bumi akan hangus lenyap, dan manusia akan tinggal sedikit. [Yesaya 24:5,6].