Pertanyaan#8: “Sabtu adalah hari Sabat yang sebenarnya. Itulah hari ibadah orang Yahudi dan mereka tidak pernah kehilangan hari Sabat. Mengapa anda mengajarkan Sabat Lunar?”
Adalah benar bahwa orang Yahudi saat ini beribadah pada hari Sabtu. Juga benar bahwa mereka tidak perna kehilangan konsep Sabat hari ketujuh. Namun atas pengakuan mereka sendiri, mereka dengan sengaja mengesampingkan kalender Alkitab yang dihitung dengan Bulan Baru.
“Bulan baru adalah tetap, dan hari Sabat pada awalnya adalah bergantung pada siklus lunar” [“Holidays,” Universal Jewish Encyclopedia, hal. 410].
“Menyatakan bulanan yang baru melalui pengamatan bulan baru, dan tahun baru dari datangnya musim semi, hanya dapat dilakukan oleh kelompok Sanhendrin. Pada masa pemerintahan Hillel II [Abad keempat sesudah masehi] . . . orang Romawi melarang penerapan ini. Hillel II kemudian dipaksa membentuk kalender yang tetap” [“The Jewish Calendar; Changing the Calendar,” http://www.torah.org]
Rabi Louis Finklestein, seorang sarjana terkenal dari seminari theologi Yahudi Amerika, secara tegas mengatakan:

“Kalender Yahudi sekarang ini telah ditetapkan pada abad keempat” (Louis Finklestein)
Maemonides, seorang sarjana Yahudi abad pertengahan, dan kebanyakan ahli kronologi Yahudi menyetujui bahwa:
“Kalender moderen Yahudi berdasarkan atas perpaduan gerakan bulan dan matahari, kalender yang benar telah dikesampingkan” (Maimonides, Kiddusch Ha-Hodesch)
Fakta bahwa orang Yahudi hari ini beribadah pada hari Sabtu bukanlah bukti bahwa hari Sabtu itu adalah Sabat hari ketujuh menurut Alkitab dan seharusnya tidak digunakan sebagai bukti apapun kecuali perubahan sebuah kalender.